KITAKINI
MakananKuliner Natal 2025: Dari “Cromboloni Rendang” hingga Mochi Klepon, Ini Tren Makanan yang Viral Hari Ini

Kuliner Natal 2025: Dari “Cromboloni Rendang” hingga Mochi Klepon, Ini Tren Makanan yang Viral Hari Ini

PenulisTim Redaksi
Diterbitkan24 Desember 2025
Kuliner Natal 2025: Dari “Cromboloni Rendang” hingga Mochi Klepon, Ini Tren Makanan yang Viral Hari Ini

Jakarta, 24 Desember 2025 – Jika jalanan macet oleh kendaraan mudik, maka timeline media sosial hari ini “macet” oleh postingan makanan. Malam Natal 2025 bukan hanya soal berkumpul bersama keluarga, tapi juga ajang pamer kuliner yang sedang hype.

Tahun 2025 menutup lembarannya dengan evolusi kuliner yang menarik. Kita melihat pergeseran dari sekadar makanan manis yang “instagramable” menjadi makanan dengan cita rasa kompleks yang memadukan teknik pastry barat dengan kearifan lokal Nusantara.

Berdasarkan pantauan antrean di mal-mal besar, pesanan aplikasi ojek online, dan topik trending di TikTok hari ini, berikut adalah “Wrap-Up” tren makanan populer yang mendominasi meja makan warga Indonesia di malam Natal ini.

1. Evolusi Pastry: Era “Savory Cromboloni”

Masih ingat demam Cromboloni yang manis di tahun-tahun sebelumnya? Di penghujung 2025 ini, tren tersebut berevolusi menjadi varian gurih (savory).

Hari ini, toko-toko roti premium di Jakarta, Bandung, dan Surabaya melaporkan penjualan tertinggi untuk Cromboloni isi Rendang, Sei Sapi, dan Salted Egg.

Kenapa Viral? Masyarakat mulai mengalami sugar fatigue (kelelahan gula) setelah gempuran dessert manis sepanjang tahun. Savory Cromboloni menawarkan tekstur flaky (renyah berlapis) khas Prancis, namun dengan isian yang “nendang” di lidah orang Indonesia.

Menu signature seperti “Gulai Chicken Puff” menjadi primadona hantaran Natal karena dinilai lebih cocok untuk disantap sebagai teman ngopi sore sebelum makan malam utama. Harganya yang berkisar Rp35.000 – Rp55.000 per buah membuatnya menjadi kemewahan yang terjangkau (affordable luxury).

2. Kembalinya “Ratu” Dessert: Mochi Fusion Nusantara

Jika ada satu tekstur yang mendefinisikan tahun 2025, itu adalah “kenyal”. Mochi tidak lagi sekadar camilan Jepang, tapi sudah diindonesiakan secara total.

Pada malam Natal ini, hampers berisi Mochi Klepon dan Mochi Durian Musang King menjadi buruan utama. Berbeda dengan mochi es krim biasa, tren hari ini adalah Daifuku (mochi besar) dengan isian krim tebal yang dipadukan dengan elemen tradisional.

  • Varian Favorit: Mochi isi ketan hitam, Mochi Onde-onde, dan yang paling viral minggu ini: Mochi Bakar.

  • Fenomena Antrean: Di kawasan kuliner Blok M dan PIK (Pantai Indah Kapuk), antrean gerai Mochi Bakar mengular hingga ke parkiran. Sensasi makan mochi hangat yang luarnya garing sedikit gosong namun dalamnya lumer, menjadi pengalaman kuliner wajib tutup tahun.

3. Main Course: “Beef Wellington” dengan Kearifan Lokal

Untuk menu makan malam utama (Main Course), tren Private Dining at Home semakin menjamur. Keluarga milenial cenderung enggan memasak besar dan lebih memilih memesan paket katering premium.

Bintang utama di meja makan Natal 2025 bukanlah kalkun, melainkan Beef Wellington. Namun, ada twist unik. Para chef lokal dan pelaku usaha katering menciptakan variasi saus yang lebih akrab di lidah.

Alih-alih menggunakan mushroom duxelles standar, banyak versi lokal yang menggunakan Bumbu Maranggi atau Saus Kalio di dalam lapisan puff pastry-nya. Ini adalah simbol pertemuan budaya: tampilan mewah ala Eropa, rasa otentik Indonesia. Paket hampers Beef Wellington lokal ini dijual mulai dari Rp400.000 hingga Rp1,5 juta, dan dilaporkan sold out di banyak katering online sejak H-3.

4. Minuman: Kebangkitan “Artisan Tea” & Mocktail

Kopi susu gula aren masih ada, tapi tahtanya mulai digoyang oleh tren Tea Mixology.

Pada kumpul-kumpul malam ini, minuman yang tersaji bukan lagi sirup marjan biasa atau soda botolan. Tren 2025 adalah Artisan Tea Mocktail. Teh bunga telang, teh kecombrang, atau white tea yang dicampur dengan buah-buahan tropis, soda, dan rempah (seperti kayu manis dan cengkeh) menjadi pilihan minuman yang dianggap lebih sehat dan elegan.

Kedai-kedai teh kekinian (“Teahouse”) menjadi tempat nongkrong favorit Gen Z sore ini sebelum mereka pulang ke rumah untuk makan malam keluarga. Minuman seperti “Sparkling Earl Grey with Lychee” menjadi favorit karena memberikan kesegaran di tengah cuaca Desember yang lembap.

5. Gelombang “Diet Enak”: Catering Sehat Tetap Laris

Uniknya, di tengah pesta pora karbohidrat dan lemak, tren makanan sehat (Healthy Food) tidak tenggelam. Justru, permintaannya meningkat dari segmen keluarga yang sadar kesehatan.

Menu seperti Shirataki Nasi Goreng Kampung dan Salad Roll dengan Saus Rujak hadir di meja makan sebagai penyeimbang (guilt-free option). Ini menunjukkan kedewasaan pasar kuliner Indonesia; bahwa pesta tidak harus selalu “kotor” (baca: penuh lemak jahat). Banyak keluarga memesan menu terpisah khusus untuk orang tua atau anggota keluarga yang sedang diet, memastikan semua orang bisa makan enak tanpa rasa bersalah.

Kesimpulan: Makanan Adalah Bahasa Kasih

Tren kuliner 24 Desember 2025 mengajarkan kita satu hal: Adaptasi.

Pelaku kuliner UMKM kita sangat cerdas dalam membaca pasar. Mereka mengambil tren global (Croissant, Wellington, Mochi), lalu menyuntikkan “jiwa” Indonesia ke dalamnya agar bisa diterima lidah lokal.

Malam ini, entah Anda sedang menyantap Cromboloni Rendang yang viral, atau sekadar menikmati sepiring nasi goreng buatan ibu di rumah, esensinya tetap sama. Makanan adalah bahasa kasih yang menyatukan perbedaan di meja makan. Di tengah hiruk pikuk berita ekonomi dan kemacetan, suapan pertama dari makanan favorit adalah momen “zen” yang kita butuhkan untuk menutup hari.

Selamat makan, selamat berkumpul, dan hati-hati dengan timbangan badan besok pagi!

Bagikan Artikel:

ARTIKEL TERKAIT