Avatar 3 Boleh Punya Naga, Agak Laen 3 Punya “Pasukan Bermarga”: Duel Maut Box Office Natal 2025
Jakarta, 24 Desember 2025 – Jika James Cameron berpikir bahwa merilis Avatar 3: Fire and Ash di minggu Natal akan memberinya karpet merah tanpa hambatan di seluruh dunia, dia jelas belum memperhitungkan kekuatan empat pemuda Batak di Indonesia.
Hari ini, bioskop-bioskop di tanah air terbelah menjadi dua kubu. Di Studio 1 (IMAX), penonton antre dengan kacamata 3D untuk melihat keindahan visual Pandora yang membara. Namun, di Studio 2, 3, dan 4, antrean tak kalah panjang dipenuhi oleh “Pasukan Bermarga” yang siap tertawa sampai sakit perut menyaksikan kelakuan Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga dalam sekuel yang paling dinanti: “Agak Laen 3”.
Ini adalah kisah klasik David vs Goliath. CGI triliunan rupiah melawan komedi slapstick kearifan lokal. Dan mengejutkannya, di hari pertama rilisnya ini, Agak Laen 3 memberikan perlawanan yang sengit, bahkan “agak gila”.
Berikut adalah ulasan mendalam tentang fenomena duel layar lebar hari ini.
1. Premis Cerita: Ketika “Dukun Palsu” Menantang Alien
Jika Agak Laen pertama sukses besar dengan tema Rumah Hantu, dan film keduanya (yang rilis awal 2025) sukses dengan tema perampokan bank yang gagal, maka Agak Laen 3 mengambil rute yang lebih absurd: Dunia Spiritual.
Sinopsis singkatnya: Terdesak hutang (lagi), keempat sekawan ini memutuskan untuk membuka praktik “Pengobatan Alternatif & Healing Holistik” di pinggiran Danau Toba. Mereka memanfaatkan tren warga kota yang stres dan butuh healing.
-
Boris menjadi “Suhu Besar” dengan kostum yang meragukan.
-
Jegel menjadi “Marketing Langit” yang jago tipu-tipu di medsos.
-
Bene menjadi konseptor ritual abal-abal.
-
Oki bertugas sebagai “hantu” atau jin yang pura-pura diusir.
Kekacauan dimulai ketika praktik tipu-tipu mereka justru didatangi oleh pasien yang benar-benar kerasukan entitas gaib kuno, membuat mereka terjebak antara menyelamatkan nyawa atau menyelamatkan uang muka klien.
Premis ini terasa sangat segar dan “relate” dengan masyarakat kita yang gemar hal-hal mistis namun dibalut komedi. Di saat penonton Avatar 3 tegang melihat perang suku api, penonton Agak Laen 3 terpingkal melihat Oki Rengga ditampar hantu sungguhan.
2. Meta-Komedi: Menyindir Avatar Secara Terbuka
Yang membuat Agak Laen 3 viral di media sosial hari ini adalah keberanian sutradara Muhadkly Acho menyelipkan meta-joke yang menyindir langsung saingannya.
Ada satu adegan (bocoran tipis/spoiler alert) di mana Oki Rengga dicat biru seluruh badan menggunakan cat tembok kiloan demi meyakinkan pasien bahwa dia adalah “Avatar Kearifan Lokal” yang bisa berkomunikasi dengan leluhur.
Dialog spontan Oki yang berteriak, “Woi! Ini bukan Pandora, ini Pangkalan Brandan!” sukses membuat satu bioskop bergemuruh. Kecerdasan komedi yang sadar konteks (self-aware) inilah yang tidak dimiliki oleh film Hollywood manapun. Imajinasi liar Ernest Prakasa (Produser) dalam meramu jadwal rilis yang “head-to-head” dengan Avatar terbukti jenius; mereka tidak mencoba mengalahkan kualitas visualnya, tapi mereka menunggangi ombak hype-nya dengan parodi.
3. Reaksi Penonton: Antara Takjub dan Terkekeh
Pantauan di Blok M Square dan XXI Medan hari ini menunjukkan demografi penonton yang unik.
-
Tim Avatar: Didominasi oleh keluarga, penggemar sci-fi, dan mereka yang mencari pengalaman sinematik visual. Mereka keluar bioskop dengan wajah kagum.
-
Tim Agak Laen: Didominasi oleh Gen Z, rombongan kantor, dan tentu saja komunitas Batak perantauan. Mereka keluar bioskop dengan mata berair karena tertawa dan memegangi perut.
“Jujur, gue nonton Avatar 3 tadi pagi buat cuci mata. Tapi sorenya gue butuh Agak Laen 3 buat ngelurusin urat saraf. Hidup udah berat, macet mudik stres, butuh ketawa receh begini,” ujar salah satu penonton di Jakarta Selatan.
4. Angka Box Office Hari Pertama
Meskipun data resmi belum dirilis, estimasi kasar dari para pengamat film Indonesia menyebutkan persaingan ketat:
-
Avatar 3: Menguasai 60% layar, terutama format premium (IMAX, Dolby). Okupansi rata-rata 90%.
-
Agak Laen 3: Menguasai 40% layar, namun dengan okupansi rata-rata 98% (Nyaris Full House) di setiap jam tayang reguler.
Di wilayah Sumatera Utara, Agak Laen 3 bahkan dilaporkan menggeser jumlah layar Avatar. Fenomena “Nonton Bareng Sekampung” kembali terjadi. Ini membuktikan bahwa loyalitas Pasukan Bermarga lebih kental daripada darah Na’vi.
5. Mengapa Agak Laen 3 Bisa Bertahan?
Banyak film lokal yang “tiarap” atau menunda rilis jika tahu ada film James Cameron turun gunung. Tapi Imajinari (rumah produksi Agak Laen) justru maju tak gentar. Kenapa?
-
Counter-Programming: Tidak semua orang suka film serius berdurasi 3 jam lebih seperti Avatar. Ada segmen pasar besar yang hanya ingin hiburan ringan durasi 100 menit. Agak Laen 3 mengisi kekosongan itu.
-
Chemistry Kuat: Empat sekawan podcaster ini sudah memiliki chemistry yang tidak bisa diaktingkan. Interaksi natural mereka—saling hina, saling toyor, tapi saling dukung—terasa seperti melihat teman tongkrongan sendiri.
-
Efek FOMO Lokal: Di TikTok, potongan adegan lucu Agak Laen 3 lebih cepat viral (FYP) dibanding trailer Avatar. Algoritma media sosial Indonesia sangat memihak konten lokal yang meme-able.
Kesimpulan: Rayakan Keduanya!
Tanggal 24 Desember 2025 menjadi pesta bagi pecinta film. Kita tidak harus memilih.
Anda bisa menonton Avatar 3 untuk merayakan kemajuan teknologi manusia dalam seni visual. Lalu, Anda bisa lanjut menonton Agak Laen 3 untuk merayakan kemajuan komedi Indonesia yang semakin cerdas mengolah isu sosial.
Jika Avatar mengajarkan kita untuk menjaga alam, Agak Laen 3 mengajarkan kita untuk tetap tertawa meski hidup sedang agak laen dan penuh masalah.
Saran kami: Tonton Avatar dulu biar tegang, lalu tutup hari dengan Agak Laen biar pulang dengan senyum lebar. Dan ingat, kalau kehabisan tiket, jangan marahi mbak bioskopnya. Seperti kata Boris Bokir: “Sabar sikit, ketua!”
Selamat menonton!